Tips Menikah Muda yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Menikah
Tips Menikah Muda – Di beberapa budaya dan agama, nikah muda adalah konsep yang populer. Secara umum, ini mengacu pada pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang berusia di bawah 25 tahun.
Pasangan yang menikah muda dapat memperkuat hubungan mereka dan memberi mereka kestabilan emosional dan finansial. Namun, pernikahan muda juga dapat menjadi tantangan, terutama bagi pasangan yang tidak siap atau belum matang secara emosional.
Pasangan yang ingin menikah di usia muda dan sudah menyerah untuk bekerja dapat mengikuti beberapa saran berikut. Scroll ke bawah.
Tips Menikah Muda
1. Tips Menikah Muda dengan Komunikasi yang baik
Tips Menikah Muda yang pertama adalah Komunikasi yang Baik. Untuk menjalin hubungan yang sehat dan berhasil, penting untuk berkomunikasi dengan baik. Pasangan muda yang menikah mungkin belum memiliki banyak pengalaman dalam berkomunikasi dengan baik, membuat ini lebih penting. Coba untuk menjadi jujur dan terbuka satu sama lain, dan cari tahu cara terbaik untuk mendengarkan dan berbicara dengan pasangan Anda.
2. Tips Menikah Muda dengan Perencanaan keuangan yang baik
Tips Menikah Muda yang kedua adalah Planning keuangan yang baik Pernikahan memiliki banyak masalah keuangan, terutama bagi pasangan muda. Coba buat rencana keuangan yang baik dan masuk akal sebelum menikah. Diskusikan tujuan keuangan Anda dan temukan metode terbaik untuk mencapainya. Ingatlah bahwa pernikahan adalah investasi yang akan bertahan untuk waktu yang lama, jadi penting untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana sebelum menikah.
3. Tips Menikah Muda dengan Memiliki dukungan keluarga
Tips Menikah Muda yang ketiga adalah Memiliki dukungan keluarga. Keluarga dapat sangat membantu dalam pernikahan, terutama bagi pasangan muda. Cobalah untuk berbicara tentang rencana pernikahan Anda dengan mereka dan mintalah dukungan mereka. Jangan malu atau ragu untuk meminta saran atau bantuan ketika Anda membutuhkannya.
4. Tips Menikah Muda dengan Mengetahui hak dan kewajiban sebagai suami istri
Tips Menikah Muda yang Keempat adalah Mengetahui hak dan kewajiban sebagai suami istri. Memahami hak dan kewajiban Anda sebagai suami istri sebelum menikah termasuk hak dan kewajiban finansial, tanggung jawab untuk membesarkan anak, dan peran masing-masing dalam rumah tangga. Agar Anda dapat memahami dan menghormati peran Anda sebagai suami atau istri, cobalah untuk membaca dan mempelajari hukum dan adat yang berlaku di negara Anda.
5. Tips Menikah Muda dengan Siap untuk berubah dan berkembang bersama
Kehidupan memerlukan pertumbuhan dan perubahan, terutama dalam hubungan pernikahan. Cobalah untuk tetap terbuka dan siap untuk belajar dan berkembang bersama pasangan Anda. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan menghadapi tantangan bersama-sama.
6. Komitmen
Jika Anda dan pasangan Anda menikah, kuncinya adalah komitmen untuk terus mencintai satu sama lain sepanjang hidup Anda.
Kelebihan Tips Menikah Muda
1. Kondisi Fisik yang Ideal Bagi Seorang Wanita untuk Memiliki Anak
Untuk seorang wanita, usia di bawah 30 tahun adalah masa terbaik untuk memiliki anak. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sel telur yang dihasilkan setelah melewati usia 30 tahun dan jika Anda berada di awal 20-an, sel telur yang dihasilkan sudah tidak secemerlang sebelumnya. Karena itu, wanita di bawah usia 30 tahun secara fisik lebih siap untuk mengalami kehamilan dan melahirkan dengan lebih aman, menjamin kesehatan ibu dan bayinya.
2. Kesenjangan Usia yang Tidak Terlalu Besar Antara Orang Tua dan Anak
Seringkali, alasan utama untuk menikah di usia muda adalah hal ini. Mereka sering menginginkan kesenjangan usia yang kecil antara anak dan orang tua. Hal ini memungkinkan Anda sebagai orang tua untuk secara aktif mengikuti perkembangan anak Anda sejak kecil dan menemani mereka hingga mereka menjadi dewasa. Ini juga disebabkan oleh masalah pendidikan anak-anak. Beberapa pasangan sudah mulai memperhitungkan usia pensiun untuk menabung untuk pendidikan anak-anak mereka di masa depan.
3. Saling Mengoreksi Diri Menuju Pribadi yang Lebih Dewasa
Jika Anda dan pasangan memutuskan untuk menikah di usia muda, Anda dan pasangan memiliki kesempatan untuk mengoreksi diri satu sama lain menjadi individu yang lebih dewasa. Tidak ada rumah tangga yang tidak memiliki konflik, ini membuat Anda dan pasangan Anda berjuang untuk belajar bertanggung jawab. Jika Anda berdua dapat menangani konflik dengan baik saat masih muda, itu mungkin bermanfaat untuk hubungan Anda di masa depan.
Kekurangan Tips Menikah Muda
1. Kondisi Mental dan Psikologis yang Masih Belum Matang
Memasuki usia dua puluh tahun adalah masa transisi di mana seseorang mulai belajar bertanggung jawab atas dirinya sendiri, meskipun orang tua terus campur tangan. Dengan menikah muda, Anda tidak hanya belajar untuk bertanggung jawab pada diri Anda sendiri tetapi juga pada pasangan Anda. Meskipun demikian, orang-orang di usia ini kadang-kadang memiliki cara berpikir yang belum matang dan belum dapat memahami tujuan hidup yang sebenarnya. Baik pria maupun wanita seringkali terjebak dalam situasi ini, dan ketika mereka memutuskan untuk menikah pada usia muda, jalan pikiran mereka belum matang, yang menyebabkan rumah tangga tidak stabil.
2. Waktu untuk Mengeksplorasi Diri Menjadi Terbatas
Pada usia dua puluh tahun, seseorang biasanya mulai mengeksplorasi diri sendiri dan mendapatkan lebih banyak pengalaman di tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Wanita yang memutuskan untuk menikah muda rela mengorbankan masa mudanya untuk mengurus keluarga dan membesarkan anak-anaknya. Namun, wanita lain yang berusia sama masih dapat bersenang-senang bergaul dengan orang-orang yang sebaya mereka.
3. Sulit Menyesuaikan dengan Kehidupan Setelah Menikah
Pasangan muda yang menikah rentan terhadap perselingkuhan dan perceraian jika tidak dilandasi cinta yang kuat dan kepercayaan. Setelah menikah, lebih mudah untuk mengenali siapa pasangan Anda sebenarnya. Seringkali perubahan tersebut tidak sesuai dengan karakter yang Anda lihat saat berpacaran, yang begitu sempurna dan manis. Jika Anda dan pasangan Anda tidak dapat menerima perubahan, itu malah dapat menyebabkan depresi dan ketidakbahagiaan dalam pernikahan Anda.
Usia ideal menikah pria dan wanita di Indonesia
Mengetahui usia ideal untuk menikah dapat membantu mengurangi jumlah pernikahan yang terjadi sebelum waktunya. Anak-anak dan remaja ini dapat mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental karena menikah.
Ini adalah beberapa pendapat tentang usia ideal untuk menikah menurut hukum, lembaga pemerintah, dan kesehatan fisik dan mental.
1. Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 7 ayat (1) mengizinkan perkawinan pada pria berusia 19 tahun dan wanita berusia 16 tahun.
Usia ideal untuk menikah masih menjadi perdebatan. Ini disebabkan oleh fakta bahwa peraturan lain mendefinisikan anak sebagai seseorang yang berusia di bawah 18 tahun.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, pemerintah Indonesia meluncurkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 yang mengubah peraturan.
Menurut Pasal 7 ayat (1) UU No. 6 Tahun 2019, perkawinan hanya boleh dilakukan apabila pria dan wanita sudah mencapai usia 19 tahun.
2. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Sebagai informasi yang diberikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), umur ideal untuk menikah adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Orang-orang yang berusia di bawah dua puluh tahun biasanya belum mencapai kematangan fisik dan mental.
Hal ini dapat memengaruhi bagaimana Anda membesarkan anak Anda. Kurang matangnya usia dan kesehatan mental orang tua dapat memengaruhi asupan gizi dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Pernikahan dini juga memengaruhi perempuan paling banyak. Perempuan yang menikah pada usia dini berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
Wanita yang memulai hubungan seks sebelum usia 18 tahun tiga kali lebih berisiko terkena kanker serviks daripada wanita dewasa, menurut penelitian yang diterbitkan dalam PLOS Global Public Health (2023).
3. Menurut kesehatan fisik dan mental
Menurut Nicholas Wolfinger, peneliti dan profesor sosiologi di University of Utah, AS, usia yang ideal untuk menikah adalah antara 28 dan 32 tahun. Dia dikutip oleh The Independent.
Ini dihasilkan dari analisis data National Survey of Family Growth (NSFG) tahun 2006–2010 yang membandingkan usia pernikahan dan kemungkinan perceraian.
Selain itu, menurut beberapa survei dan penelitian, menikah pada usia 25 tahun ke atas dapat mengurangi angka perceraian hingga 50% dibandingkan dengan menikah pada awal tahun 20-an.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa hasil ini didasarkan pada observasi terhadap masyarakat di luar Indonesia. Usia ideal untuk menikah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti norma sosial dan status ekonomi.
Tips Menjaga Hubungan Langgeng Pas Menikah Hingga Tua
1. Membiasakan Terbuka Dengan Pasangan
Komunikasi adalah penting untuk hubungan yang tahan lama dan sehat karena memungkinkan pasangan untuk saling memahami dan menyelesaikan semua masalah mereka.
Jurnal mencatat bahwa masalah komunikasi bertanggung jawab atas 35 % kasus perceraian. Bentuknya dapat beragam, seperti merasa salah satu pasangan tidak dihargai atau merasa pasangan tidak pernah mendengarkan keluh kesahnya.[1]
Oleh karena itu penting untuk tetap terbuka tentang hal-hal kecil seperti rencana perbaikan hingga hal-hal yang lebih kompleks seperti keuangan.
2. Luangkan Waktu Untuk Fokus Berdua
Ada perbedaan besar antara masih pacaran, baru menikah, dan sudah memiliki anak. Perbedaan terbesar terletak pada seberapa banyak waktu yang dihabiskan pasangan untuk bersama. Ketika masih pacaran dan awal menikah, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu bersama.
Namun, intensitas waktu mereka berdua mulai menurun setelah memiliki anak dan kesibukan kerja meningkat. Menurut penelitian Prof Philip Cowan, 92 persen pasangan mengalami konflik setelah memiliki anak. Satu dari empat keluarga menyatakan bahwa mereka mengalami stres yang signifikan.
Namun, keluarga yang biasanya menghabiskan waktu bersama pasangan tidak melakukannya. Ternyata keharmonisan pasangan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh kegiatan sederhana, seperti mengecup kening saat bangun tidur, menonton TV bersama, dan makan malam bersama.
3. Hindari Mengambil Keputusan Saat Sedang Emosi
Masalah pernikahan dapat muncul kapan saja, dan jenisnya berbeda-beda di setiap fase pernikahan. Tak jarang, kesabaran masing-masing pasangan diuji oleh keadaan ini. Ketika Anda merasa lelah, masalah rumah muncul saat ini, Anda perlu mengendalikan emosi Anda.
Terkadang, ketika Anda lelah atau emosi, Anda mungkin secara tidak sadar mengambil keputusan atau kata-kata yang menyakiti pasangan Anda. Ketika kedua pasangan semakin terbakar dan berakhir dalam pertengkaran, suasana akan semakin buruk.
Akibatnya, mengendalikan emosi juga penting untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan sampai tua. Jika Anda merasa lelah atau tidak memiliki pemikiran yang jelas, ada baiknya mengatakan kepada Anda dan merencanakan untuk berbicara dengan Anda di lain kesempatan.
4. Kurangi Sifat Impulsif, Perbanyak Berempati
Menginginkan hubungan romantis yang bertahan lama? Coba untuk mengurangi sifat impulsif Anda dan lebih berempati. Sifat impulsif adalah kecenderungan untuk merespons stimulus tanpa mempertimbangkan akibatnya.
Sebagai contoh, ketika Anda menyadari bahwa uang yang Anda titipkan ke istri telah habis lebih cepat daripada yang biasanya Anda lakukan, Ada baiknya memberi tahu istri Anda terlebih dahulu daripada memarahinya. Untuk menghemat lebih banyak uang, pelajari apa yang perlu Anda beli.
5. Beri Hadiah Kecil Dihari Istimewa
Seberapa sering Anda menghadiahkan pasangan Anda? Jika mulai jarang, coba rutinkan lagi. Hadiah tidak harus mahal atau mewah; hadiah sederhana seperti kue ulang tahun atau membeli makanan favorit di tempat kerja sudah cukup.
Hadiah apa pun tidak penting bagi pasangan, tetapi itu menunjukkan cinta mereka satu sama lain. Ajaklah jalan-jalan atau liburan sesekali jika Anda memiliki lebih banyak uang. Ini bisa menjadi cara untuk menjaga hubungan tetap sehat dan tidak bosan.
6. Percaya Pada Pasangan dan Saling Menghargai
Belum banyak pasangan yang menyadari bahwa saling percaya adalah kunci untuk hubungan langgeng LDR atau LM. Menghormati dan mempercayai satu sama lain akan meningkatkan cinta.
Hindari berpikir buruk tentang pasangan Anda. Komunikasi adalah cara terbaik untuk mencegah pertengkaran.
7. Sesekali Ajak Pacaran, Candlelight Dinner Boleh Juga!
Tahu nggak, Kadang-kadang, pasangan merindukan masa pacaran. Romantisnya, privasi mereka, dan pujian satu sama lain. Dengan mengajak pasangan untuk makan malam di bawah lilin, Anda dapat mengulangi momen ini. Anda harus memberi anak kepada keluarga terlebih dahulu.
Tidak perlu menikmati makan malam mewah di restoran; Anda juga bisa menikmati momen romantis di rumah yang sederhana. Nuansanya romantis akan terasa banget, asalkan hidangannya unik. Menu steak Holycow adalah salah satu hidangan yang sempurna untuk dinner berdua.
Setiap potongan terbuat dari daging wagyu premium yang dipilih secara hati-hati, dan kualitas rasanya jelas unik. Harganya sangat terjangkau untuk menu mewah ini. Jadi, jangan lewatkan pacaran bersama pasangan!